6 tips bila tidak ingin dijerat homo

Sore yang melelahkan di daerah Mirgab. Hari ini baru pertama kalinya naik bus 506. Gw harap jalurnya gak seribet nomor 16.

Bus yang berkapasitas kurang lebih 60 orang itu kosong melompong, hanya ada 2 penumpang di dalamnya. Syukurlah, itu artinya aku bisa duduk nyelonjor sambil ‘berpangku kaki’.

Tidak lama kemudian, seorang ‘pria lemah gemulai’ asal melayu (entah filipina atau thailand) naik ke bis tersebut dan duduk di bagian depan. Entah buta karena tidak melihat bangku-bangku di belakang yang masih kosong, dia malah pindah ke samping saya. Lehernya melenggak-melenggok ngeliat-liat keluar bis ini. Dan (dari awal gw udah risih) semakin lama gw semakin risih, ini orang homo apa homo.

Orang arab di depan gw senyam-senyum, bikin gw panas aja.

Duh.. gw jadi teringat nasihat bang Adien hari itu. Di Kuwait, kita harus berhati-hati sama yang namanya Homo.

Nah ini dia tips yang baru kepikiran setelah terpojok oleh keadaan diatas:
1. Duduk jangan terpojok
2. Kalau ada yang mau duduk di samping kita, padahal di belakang masih buanyak yang kosong, kita yang pindah aja.
3. Kalau ada cewek di deket jendela. PELOTOTIN. biar orang yang disamping kita ngerti kalau kita masih doyan cewek.
4. Sambil buka dompet keluarin gambar cewek kita, terus tanya sama dia: “Cantik gak? Cewek gue nih.”
5. Beli kaos bertuliskan : “I am not a gay”

sayangnya, gw gak melakukan ke-6 tips tersebut.
Semoga lain kali ada ketemu homo lagi, sehingga gw dapat membuktikan tips yang gw buat ini.
*loh